Meluruskan Persepsi Kejadian di Tanah Ṡām

Pusing melihat permasalahan yang terjadi di Timur Tengah, khususnya di Tanah Ṡām?

The truth is "me too"… namun alḥamdulillāh waṡ-ṡukrulillāh dengan berdiskusi bersama uni TD dan mpok FYR, jadi semakin tercerahkan.

Berikut hasil diskusinya dibuat dalam bentuk Q & A, semoga bermanfaat.


🅠 | Apakah koloni pemukim illegal Yahūdiyy-Zionist (Isra-Hell) berperan dalam membantu Hai-ah Taḥrīr aṡ-Ṡām (HTS) menjatuhkan rezim Baṡār al-Fasād?

🅐 | Tidak.



🅠 | Apakah kejatuhan Baṡār menguntungkan Isra-Hell?

🅐 | Tidak. Bahkan justru Isra-Hell yang butuh rezim Baṡar untuk melemahkan Sūriyā.


🅠 | Kalau begitu, kenapa Isra-Hell membiarkan Baṡār berkuasa?

🅐 | Strategi Isra-Hell di Sūriyā adalah membiarkan pihak-pihak yang berseteru (rezim Baṡār vs Mujāhiddīn vs faksi-faksi lainnya) sampai berdarah-darah. Semakin lama perang, maka semakin baik bagi Isra-Hell demi melemahkan Sūriyā dan sekutunya, yaitu: Poros Iran (rezim Baṡār dan Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn).

Sebelum Baṡār jatuh, Isra-Hell pernah mengakui bahwa kemenangan pemberontak anti-Baṡār justru akan menciptakan chaos dan ketidakpastian bagi Isra-Hell. Kejatuhan rezim Baṡār akan menciptakan ancaman militer terhadap Isra-Hell, oleh karena itu Isra-Hell siap melancarkan serangan udara melawan kekuatan revolusioner Sūriyā (baca: Mujāhiddīn) dan membantu rezim Baṡār agar tetap langgeng berkuasa.

Pejabat-pejabat Isra-Hell intinya mengatakan: "Assad is an enemy, but a familiar enemy with whom we have learned to get along".

Netanyahu mengatakan: "Israel has no problem with Assad" [sumber: Haaretz].

Ex-Chief of IDF mengatakan: "Israel prefers that Assad stay in power" [sumber: The Times of Israel].

"Israel prefers Assad to Islamist rebels. Better the devil we know than the demons we can only imagine" [sumber: The Times of Israel].


🅠 | Kenapa persepsi di benak banyak orang Mujāhiddīn di Sūriyā itu adalah bentukan Barat?

🅐 | Selama 10 tahun terakhir headline media mainstream sangat menyesatkan dengan mengindikasikan bahwa Isra-Hell memberikan bantuan rahasia kepada semua faksi Mujāhiddīn di Sūriyā. Padahal, fakta kerasnya bahwa Isra-Hell hanya memberikan senjata dan bantuan lainnya kepada 1 kelompok kecil di antara faksi-faksi pejuang Sūriyā, yaitu: "Fursān al-Jūlān" (berpusat di Jubātā al-Ḳaṡab, al-Qunaiṭroh) yang kekuatan riilnya sekira 300-1.000 orang saja. Kelompok ini dibentuk di 2015, dan Isra-Hell mengakui memberikan bantuan kepadanya [sumber: Jerusalem Post, Wall Street Journal, Huffington Post].

Tujuan Isra-Hell membantu kelompok ini bukan untuk melawan rezim Baṡār, melainkan untuk menjaga dan melindungi Golan Heights (tanah milik Sūriyā yang 2/3nya dikuasai oleh Isra-Hell sejak 1967) dari infiltrasi Mujāhiddīn.


🅠 | Apakah rezim Baṡār al-Fasād pernah melancarkan serangan terhadap Isra-Hell?

🅐 | Tidak tercatat bahwa rezim Baṡār pernah melontarkan satu serangan roket pun kepada Isra-Hell, walau begundal Yahūdiyy-Zionist (IDF) beberapa kali melancarkan serangan udara ke wilayah Sūriyā.

Jadi tak seperti yang selama ini dikoar-koarkan oleh BuzzeRp Rōfiḍoh bahwa kejatuhan Baṡār akan menguntungkan Isra-Hell dengan dalih bahwa "hanya Iran, Sūriyā, dan Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn yang selama ini konsisten melawan Isra-Hell".


🅠 | Apakah Ḥ4M4S "tidak tahu berterimakasih" karena telah dibantu tetapi malah ikut menikam yang membantunya (Baṡār al-Fasād)?

🅐 | Ḥ4M4S memang pernah dimintai dukungannya secara terbuka terhadap rezim Baṡār, namun permintaan tersebut ditolak dengan tegas karena Ḥ4M4S teguh pada prinsip dan tidak bersikap aji mumpung (stances to be based on principles, not opportunism). Wakil MenLu Palestina (dari Ḥ4M4S, bukan Palestinian Authority) Ġozī Ḥamad, menegaskan bahwa, "Kami berpihak pada rakyat yang diẓōlimi penguasanya, meskipun keberpihakan ini berakibat pada kerugian bagi perjuangan Ḥ4M4S". PM Ismā-ȉl Haniyah pada 2012 di Masjid al-Azhar, Kairo, memuji rakyat Sūriyā yang berjuang demi kebebasan, yang direspon oleh jamāàh dengan meneriakkan: "No Hezbollah, No Iran!".

Karena Ḥ4M4S menolak dengan tegas untuk mendukung rezim Baṡār pada saat meletus perang di Sūriyā, maka Baṡār memposisikan Ḥ4M4S sebagai ancaman. Terlebih dengan koneksi antara Ḥ4M4S dengan al-Ikhwān al-Muslimīn yang menjadi bagian utama dari oposisi di Sūriyā.

Pada tahun 2013 ketika Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn mengirimkan pasukannya ke Quṣoir (Sūriyā) untuk melawan kelompok perlawanan anti-Baṡār yang berakibat pada mundurnya kelompok anti-Baṡār, pemimpin Ḥ4M4S justru mendesak Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn agar keluar dari Sūriyā dan mengarahkan moncong senjata mereka kepada Yahūdiyy-Zionist. Menanggapi desakan tersebut, Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn justru menuduh bahwa Ḥ4M4S membantu kelompok-kelompok Sunni anti-Baṡār di Quṣoir dengan menggunakan peralatan yang diperoleh Ḥ4M4S dari Iran melalui Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn, termasuk juga menuding anggota HAMAS secara langsung membantu kelompok anti-Baṡār dari kamp pengungsi Palestina di Yarmūk (Dimaṡq) – tuduhan yang ditolak dengan keras oleh Ḥ4M4S.

Pada periode ini banyak personil al-Qossām dan petinggi Ḥ4M4S yang dipenjarakan oleh rezim Baṡār, sebab bisa jadi personil-personil tersebut memang terlibat secara langsung di medan jihād melawan rezim Baṡār. Sikap Baṡār yang keras terhadap Ḥ4M4S juga didasari atas sikap Ḥ4M4S yang secara terang-terangan mendukung kalangan para Mujāhiddīn Sūriyā.

Sebaliknya, Baṡār mengklaim bahwa meskipun Ḥ4M4S mengkhianatinya, namun dirinya tetap mendukung perjuangan mereka melawan Isra-Hell, termasuk memberikan persenjataan yang digunakan oleh Ḥ4M4S pada perang melawan Isra-Hell pada tahun 2014 – klaim ini juga dibantah dengan keras oleh Ḥ4M4S.

Akibat dari keberpihakan dan dukungan Ḥ4M4S terhadap gerakan perlawanan Mujāhiddīn anti-Baṡār adalah hubungan Ḥ4M4S dengan Iran jadi memburuk sehingga Iran menghentikan bantuan persenjataannya. Namun setelah 2 tahun pada 2013, hubungan kedua pihak akhirnya membaik. Sepertinya juga tampak bahwa Ḥ4M4S kemudian kembali berbaikan dengan rezim Baṡār sebelum tumbang, namun persepsi itu sepertinya hanyalah upaya dari Poros Iran untuk menghibur diri, sebab Ḥ4M4S tidak pernah benar-benar berbaikan dengan rezim Baṡār, mereka hanya butuh akses ke Sūriyā karena memang aslinya Ḥ4M4S tidak pernah ada di Poros Iran, bahkan faktanya Ḥ4M4S tetap tidak bisa dipaksa menjauh dari Mujāhiddīn Sūriyā.


🅠 | Bukankah Baṡār membantu rakyat Palestina?

🅐 | Sebenarnya Baṡār al-Fasād justru memanfaatkan penderitaan rakyat Palestina demi kepentingan politis rezimnya, antara lain untuk:
• Menutupi ketidakmampuannya mengembalikan dataran Golan Heights yang dicaplok oleh Isra-Hell sejak 1967.
• Mengalihkan perhatian atas kritik terhadap dirinya yang melakukan persekusi terhadap rakyatnya sendiri (membunuh, memblokade dan membuat warga Sūriyā kelaparan) sejak 2011. PBB memperkirakan sekitar 5.000 warga Sūriyā dibunuh oleh rezim Baṡār hanya dalam waktu 10 bulan untuk menghancurkan gerakan protes anti-Pemerintah.

Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa 83% rakyat Palestina justru malah mendukung gerakan anti rezim Baṡār al-Fasād.

Satu hal penting, pada periode Maret 2011 s/d Juli 2020, sebanyak 3.196 orang pengungsi Palestina di kamp pengungsi Yarmūk dibunuh oleh rezim Baṡār, termasuk 491 di antaranya disiksa sebelum dibunuh, dan 300 di antaranya dieksekusi hanya dalam waktu sehari saja.


🅠 | Bagaimana hubungan Baṡār dengan Amrik?

🅐 | Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa Baṡār adalah sekutu Amrik dalam "War on Terror"nya Bush pada periode 2001-2003. Baṡār pernah menjadikan Sūriyā sebagai tuan rumah penjara yang dibuat oleh CIA untuk melakukan interogasi illegal terhadap mereka yang difitnah sebagai terroris [sumber: Stephen Grey, Terry Crowdy].

𝐌𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐩𝐬𝐢 𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐓𝐚𝐧𝐚𝐡 𝐒̇𝐚̄𝐦 – 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝐈𝐈

Melanjutkan dari Part I – link: 

🅠 | Pusing melihat benang kusut di Tanah Ṡām…!

🅐 | Agar tidak pusing melihat persoalan di Timur Tengah (khususnya di Tanah Ṡām) sebagai "benang kusut", maka perlu memahami bahwa ada 4 poros politik di sana, yaitu:
⑴. Poros Suȕdiyy.
⑵. Poros Iran.
⑶. Poros Türkiye – Qoṭr.
⑷. Poros Isra-Hell – Amrik.

Melihat keadaan di Timur Tengah dengan framework 4 poros politik ini penting agar bisa melihat dengan jelas bahwa apa yang sebenarnya terjadi, sehingga tidak memiliki persepsi keliru bahwa:
⑴. Iran adalah pihak yang dianggap berjasa besar dalam urusan kaum Muslimīn seperti yang digadang-gadang oleh Poros Iran.
⑵. Perselisihan antar kelompok kaum Sunni adalah sebatas "urusan politik", BUKAN perkara "manhaj" apalagi "àqīdah" seperti yang selama ini diklaim oleh Poros Suȕdiyy terhadap al-Ikhwān al-Muslimīn.

Pembahasan selanjutnya akan semakin nyata bahwa perseteruan antara kelompok kaum Muslimīn sama sekali tidak bisa dilihat memakai kacamata àqīdah apalagi manhaj.


🅠 | Siapa "pemain utamanya"?

🅐 | Adalah Àrab Suȕdiyyah (Kingdom of Saudi Arabia / KSA) dan Iran yang menjadi pemain utama di kawasan Timur Tengah. KSA mewakili kaum Sunni (baca: Muslimīn), sedangkan Iran mewakili kaum Ṡiàh (baca: Rōfiḍoh). Masing-masing negara ini saling berebut pengaruh di kawasan Timur Tengah, dan sudah beberapa negara di Timur Tengah yang "jatuh ke tangan" Rōfiḍoh, semisal: Sūriyā (kaum Àlawiyyīn / Nuṣoiriyyah), Iraq (kelompok Quwwāt al-Ḥaṡd aṣ-Ṣa`biyy), Lebanon (kelompok Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn), Yaman (kaum Ḥūṫiyyūn), dan hampir saja juga Bahrain (namun coup d'état oleh Rōfiḍoh pada 2011 berhasil digagalkan).

Poros Suȕdiyy KSA, khususnya semenjak akhir Dekade 198x-an memiliki kekhawatiran terhadap beberapa pihak di Timur Tengah (Middle East), yaitu:
⒜. al-Ikhwān al-Muslimīn (IM),
⒝. Iran (Neo Persia – Rōfiḍoh),
⒞. Türkiye (Neo-Ottoman), dan
⒟. Isra-Hell (Isra-Hell Raya).



🅠 | Kenapa di 2023 seperti ada perubahan sikap antara Suȕdiyy dengan Iran?

🅐 | Hal itu sebenarnya dimulai dari sejak dari KSA dikuasai oleh MbS (Muḥammad ibn Salmān Ālu Suȕd), maka KSA bersedia berkompromi dengan Türkiye, Iran, dan tentunya dengan Isra-Hell (bahkan ada info kuat bahwa KSA akan membuka hubungan diplomatik dengan Isra-Hell kalau saja tak terjadi Àmaliyah Ṭoufānil-Aqṣō pada 7 Oktober 2023).

Sejak 2023 telah dimulai perbaikan hubungan bilateral antara KSA dengan Iran. Latar belakang dari penjajagan ini antara lain adalah peristiwa serangan drone Iran ke fasilitas perminyakan milik Saudi Aramco di Buqoiq dan Ḳurois pada September 2019. KSA menyadari bahwa ketergantungannya pada perlindungan dari Amrik tidaklah berarti banyak, oleh karena itu KSA perlu berdamai dengan Iran. Terlebih dengan visi MbS untuk mengurangi ketergantungan KSA terhadap sumber daya minyak mensyaratkan KSA harus mulai menata hubungan baik dengan negara-negara tetangganya di kawasan Timur Tengah & Teluk Persia, utamanya dengan Iran, serta menciptakan stabilitas regional demi keamanan perekonomian KSA setelah sumber daya minyaknya suatu saat nanti habis.

KSA juga ingin menghentikan perang di Yaman, karena biaya perang yang dikeluarkan sudah sangat besar (mencapai ratusan milyar hingga trilyunan USD, yang terdiri dari biaya operasi militer, biaya bantuan kemanusiaan, dan efek tidak langsung terhadap perekonomiannya), dan juga KSA menyadari bahwa Ḥūṫiyyūn justru malah semakin kuat bahkan mampu untuk meluncurkan serangan jauh ke dalam wilayah KSA. Sejak April 2023 perang terbuka antara koalisi pimpinan KSA melawan Ḥūṫiyyūn di Yaman sudah sangat banyak berkurang. Namun kemudian muncul situasi baru menyusul keberpihakan Ḥūṫiyyūn terhadap Palestina (baca: Ḥ4M4S) dengan cara menyerang kapal-kapal yang melintasi Laut Merah yang ditengarai membawa barang kebutuhan bagi koloni pemukim illegal Yahūdiyy Zionist Isra-Hell.

Sementara itu di sisi lain, Iran juga berkepentingan untuk memiliki hubungan baik dengan KSA. Negara Rōfiḍoh itu tampaknya sudah letih dengan sanksi embargo oleh Amrik dan Sekutunya yang entah kapan akan selesai. Seperti juga embargo Amrik atas Kuba (yang telah berlangsung sejak 1958) yang mengakibatkan kehancuran perekonomian Kuba, maka demikian pula dengan embargo Amrik atas Iran (yang sudah berlangsung sejak 1979) terhadap perekonomian Iran.

Iran khawatir dengan adanya tanda-tanda ke arah pembukaan hubungan KSA dengan Isra-Hell, dan juga kemungkinan KSA bersekutu dengan Isra-Hell untuk menyerang Iran **, maka untuj mencegahnya, satu-satunya cara yang masuk àqal dan dapat diraih oleh Iran adalah dengan memperbaiki hubungannya dengan KSA.

CATATAN: please bear in mind that the chance of KSA bekerja-sama dengan Isra-Hell untuk menyerang Iran is greater than the chance of KSA bersekutu dengan Iran untuk menyerang Isra-Hell. 



🅠 | Bagaimana dengan Türkiye?

🅐 | Türkiye itu adalah "the 3rd major player" yang meskipun secara geografis negaranya sendiri tak berada di kawasan Timur Tengah. Walaupun sama-sama Sunni, namun Türkiye dan KSA ternyata memiliki "mutual distrust" dan "historical prejudices" yang terus membayangi hingga sampai di masa kini. KSA sampai saat ini masih dibayang-bayangi "sakit hati" penghancuran Negara Suȕdiyy (Dīrìyyah) I pada tahun 1818 oleh Ibrōhīm ibn Muḥammad (Ibrahim Pasha), pemimpin pasukan Daulah Ùṭmāniyyah, dan berhasil menangkap Amir Muḥammad ibn Saȕd ibn Àbdul-Àzīz Ālu Suȕd (cicit dari Muḥammad ibn Saȕd, pendiri Negara Suȕdiyy I). Muḥammad ibn Saȕd ini kemudian dieksekusi di Konstantinopel dengan cara dipancung, lalu batok kepalanya ditembakkan sebagai proyektil meriam. Adapun sebaliknya, lepasnya kota Makkah dan Madīnah pada 1925-1926, lalu wilayah Ḥijāz pada 1927, dari Daulah Ùṭmāniyyah ke tangan Àbdul-Àzīz Ālu Suȕd (pendiri Negara Suȕdiyy III) merupakan tamparan yang sangat keras bagi Türkiye.

Invasi Amrik ke Iraq pada 2003 (Second Gulf War) sangat mengubah balance of power di kawasan Timur Tengah, namun ia justru malah mendekatkan hubungan antara KSA dengan Türkiye. Ini karena keduanya memiliki satu tujuan yang sama (common objective), yaitu: membendung pengaruh Iran di Iraq.

Kemudian Arab Spring pada 2010/2011 semakin membuka kesempatan bagi Türkiye untuk memperluas pengaruhnya di Timur Tengah.

CATATAN: di dalam hubungan internasional yang berlaku itu adalah "Ḥukum Rimba", siapa yang kuat maka ia adalah yang menguasai. Ḥukum Internasional hakikatnya tidak memiliki kekuatan riil memaksa negara-negara di Dunia untuk tunduk & patuh. Dengan demikian, tidak mengherankan apabila Türkiye memberikan dukungan kepada gerakan al-Ikhwān al-Muslimīn di Mesir dan Tunisia.


🅠 | Bagaimana dengan hubungan antara KSA & Türkiye?

🅐 | KSA melihat kebijakan politik Türkiye di bawah Recep Tayyip Erdoğan dan AKP (Adalet ve Kalkınma Partisi)nya sebagai ancaman bagi stabilitas politik di kawasan Teluk Persia (terdiri dari: KSA, Bahrain, Uni Emirat Arab (UAE), Kuwait, Oman, dan Qoṭr), oleh karena itu KSA berusaha sekuat mungkin membendung pengaruh "Islām Politik" (baca: al-Ikhwān al-Muslimīn).

Pada 2017 terjadi "Qatar Diplomatic Crisis" yang dimulai dengan KSA, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir, secara bersamaan memutuskan hubungan bilateral mereka dengan Qoṭr. Negara-negara tersebut melarang pesawat udara yang terdaftar di Qoṭr dan kapal-kapal Qoṭr untuk menggunakan wilayah kedaulatan mereka melalui udara, darat, dan laut. KSA juga melakukam penutupan Salwā Cross yang merupakan perlintasan darat satu-satunya Qoṭr, sehingga secara de-facto terjadi blokade terhadap Qoṭr. Negara-negara tersebut memutus hubungan ekonomi dengan Qoṭr dengan alasan bahwa Qoṭr melindungi tokoh-tokoh al-Ikhwān al-Muslimīn serta ikut terlibat melakukan aksi terror. Keberpihakan Türkiye terhadap Qoṭr pada krisis tersebut ikut menambah persepsi negative atas Türkiye dari kacamata KSA. Krisis Diplomatik Qoṭr ini berakhir pada Januari 2021 menyusul resolusi antara pihak KSA dengan Qoṭr.

Kemudian terjadi pula pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi di Konsulat Jendral KSA di Istanbul pada Oktober 2018. Pihak Türkiye langsung menuduh bahwa otoritas KSA berada di balik pembunuhan tersebut, dan CIA pun juga menyimpulkan bahwa MbS memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi. Peristiwa tersebut menciptakan ketegangan diplomatik antara Amrik dengan KSA, termasuk adanya suara-suara keras di dalam negeri Amrik agar Amrik memutuskan hubungan diplomatik dengan KSA.


🅠 | Jadi memang ada pertarungan rebutan pengaruh antara KSA dengan Türkiye?

🅐 | Iya, sangat jelas bahwa pada periode 2017-2021 terjadi eskalasi persaingan perebutan pengaruh antara Riyāḍ dengan Ankara. Namun sekali lagi ini bukan soal manhaj apalagi àqīdah seperti yang didakwakan oleh kaum PENDAKU Salafiyy di Nusantara yang mengekor pada kaum PENDAKU Salafiyy Madāḳilah (pengikutnya Robī` ibn Hādī al-Madḳoliyy) di KSA.

Türkiye mendukung pemerintahan Government of National Accord (GNA) di Libya yang juga didukung oleh PBB. Sebaliknya, KSA bersama dengan Mesir, UAE, Sudan, Sūriyā, Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn, dan Wagner Group (Russia), mendukung faksi LNAnya Ḳolīfah Bilqāsim Ùmar Ḥaftar (seorang mantan jendral Libya semasa rezim Muàmar al-Qożżāfiyy yang telah menjadi warga negara Amrik). Karena dukungan KSA inilah mengapa Ḳolīfah Ḥaftar didukung pula oleh milisi PENDAKU Salafiyy sekte Madāḳilah.


🅠 | Bagaimana dengan hubungan Türkiye & Isra-Hell?

🅐 | Meski Erdoğan mengatakan bahwa Türkiye telah memutus hubungan dengan Isra-Hell semenjak begundal Yahūdiyy-Zionist melakukan genosida terhadap warga Palestina di Ġazzah – Erdoğan mengatakan: "We, as the Republic of Türkiye, have currently severed all relations with Israel!" – namun misi diplomatik Türkiye di Tel Aviv dan misi diplomatik Isra-Hell di Ankara masih tetap berjalan. Hubungan dagang kedua negara juga masih tetap berlangsung. Hal itu membuat pihak oposisi dan rakyat Türkiye mengkritik keras Erdoğan karena dinilai lebih memprioritaskan kepentingan ekonomi daripada dukungan terhadap Palestina.

Ketidakpuasan tersebut berefek pada pemilu Türkiye pada Maret 2024 lalu di mana untuk pertama kalinya AKPnya Erdoğan gagal menjadi pemenang utama (dari sejak berdirinya partai tersebut di tahun 2001). Sebagian pendukung AKP beralih memilih Yeniden Refah Partisi (YRP) yang memposisikan diri sebagai pembela hak-hak rakyat Palestina. Akibatnya, posisi Erdoğan di dalam negerinya jadi cukup rentan.

Selain itu, ada kubu Sekuler Kemalis yang tergabung dalam Cumhuriyet Halk Partisi (CHP) yang pada Pemilu Maret 2024 lalu untuk pertama kalinya sejak 1977 berada di urutan pertama popular vote. Lalu ada issue separatisme Kurdi yang belum terselesaikan. Belum lagi perekonomian Turkiye yang memburuk dan disertai pula dengan jatuhnya nilai tukar Türk Lirası (₺ / TRY). Ditambah pula konflik internal di dalam tubuh militer Türkiye yang sudah berlangsung lama yang menyebabkan para petinggi militer fokus ke "inner enemies", termasuk berusaha untuk mendapatkan kekuasaan dari Lembaga Eksekutif.


🅠 | Bagaimana efek dari Ṭoufānil-Aqṣō terhadap hubungan Suȕdiyy & Türkiye?

🅐 | Proses pembukaan hubungan diplomatik antara KSA & Isra-Hell sebelum 7 Oktober 2023 sebenarnya sebagaimana telah disinggung di atas, berjalan dengan baik dan lancar, tentunya dengan pra-syarat: terbentuknya "Negara Palestina" (ini statement DuBes KSA untuk UK saat interview dengan BBC). 

Bisa dikatakan bahwa Àmaliyah Ṭoufānil-Aqṣō adalah "blessing in disguise", sebab ia mampu menghentikan proses normalisasi tersebut – setidaknya untuk sementara waktu, because we have no idea what will happen once Don Trump (with his idea named Abraham Accords) is on helm of Amrik once more.


🅠 | Bagaimana dengan koloni pemukim illegal Yahūdiyy-Zionist yang bernama Isra-Hell?

🅐 | Isra-Hell sebenarnya sudah dalam posisi nyaman karena memiliki "tetangga yang baik", yaitu: Baṡār al-Fasād, si teacher's pet yang tidak menyusahkan koloni pemukim illegal Yahūdiyy-Zionist, meskipun ia membantu Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn dalam pengadaan persenjataan, namun Baṡār tidak rusuh dan melakukan hal semisal:
• menuntut pengembalian Golan Heights, atau 
• membantu Mujāhiddīn menyerang dalam koloni pemukim illegal Yahūdiyy-Zionist Isra-Hell, apalagi untuk
• melakukan serangan langsung militer terhadap Isra-Hell.

Sesekali memang begundal Yahūdiyy-Zionist akan melakukan serangan udara secara terbatas ke wilayah Sūriyā, misalnya menghancurkan konvoi pengiriman senjata yang dikirim oleh Baṡār ke untuk Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn di Lebanon. Namun hanya sekedar itu saja, sebab tidak ada alasan bagi Isra-Hell untuk menurunkan Baṡār dari kursi kekuasaannya. Isra-Hell cukup membiarkan orang-orang di Sūriyā saling bertempur (Iran, Ḥizbuṡ-Ṡaiṭōn, rezim Baṡār vs Mujāhiddīn Sūriyā vs IS vs Kurdi, dlsb) sepanjang mereka tak mengganggu Isra-Hell secara nyata dan besar-besaran.

Lalu terjadilah Àmaliyah Ṭoufānil-Aqṣō oleh Ḥ4M4S pada 7 Oktober 2023 yang disusul kemudian dengan Fatḥu Dimaṡq oleh Hai-ah Taḥrīr aṡ-Ṡām pada 7 Desember 2024…

Ini menjadikan perubahan besar pada strategi hubungan internasional antara Türkiye dengan Sūriyā, sebab apabila Komandan Abū Muḥammad al-Jaulaniyy (Aḥmad Ḥusain aṡ-Ṡarà) berhasil menstabilkan keadaan dalam negeri Sūriyā, maka kemungkinan besar Türkiye bisa memperkuat hubungan diplomatik yang mana efeknya adalah:
⑴. Türkiye bisa memulangkan 3,2juta orang pengungsi Sūriyā di Türkiye yang selama ini cukup membebani perekonomian Türkiye.
⑵. Türkiye bisa membuka hubungan perdagangan yang baik dan saling menguntungkan karena rakyat Sūriyā butuh untuk membangun kembali negerinya yang porak poranda dan hancur perekonomiannya akibat dari pertempuran selama 13 tahun.
⑶. Serta tentunya Türkiye bisa membantu faksi Mujāhiddīn dengan lebih leluasa.

Kita berharap dan berdoa kepada Allōh ﷻ semoga dengan menguatnya poros Türkiye – Sūriyā – Qoṭr ini akan menjadi awal dari fase keruntuhan koloni pemukim illegal Yahūdiyy-Zionist Isra-Hell.

Demikian, semoga dapat dipahami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Penguasa Zhōlim Belum Tentu Cerminan Rakyat Yang Buruk